Monday 23 November 2015

Asykar Theking Dan Mahasiswa HMI "Bentok"

Asykar Theking Dan Mahasiswa HMI "Bentrok"
By : MRY19

Pada siang ini (23/11/2015), sekitar pukul 14:00 WIB, ratusan massa dari Asykar Theking (Supporter PSPS Pekanbaru) terlibat bentrok dengan massa Mahasiswa HMI Makasar yang menginap di Gelanggang Remaja, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru.

Kejadian ini diawali dengan aksi unjuk rasa dari massa Asykar Theking di gelanggang remaja yang tidak terima mahasiswa HMI membuat rusuh di kota pekanbaru. "Tak terima rumahnya di obrak - abrik tamu, Asykar theking menyerbu massa HMI di Gelanggang Remaja, Pekanbaru. Aksi saling lempar dilakukan kedua kubu.

Sebelumnya, pada hari sabtu (21/11/2015), mahasiswa HMI yang datang dari makasar guna mengikuti kongres HMI ke 29 di Pekanbaru ini, melakukan kurusuhan diarea Gelanggang Remaja. mereka melakukan perusakan halte bus trans metro pekanbaru, serta merusak fasilitas umum diarea gelanggang remaja. Dan mahasiswa HMI makasar ini memblokade jalan jendral sudirman dengan membakar ban dan tong sampah di depan geranggang remaja, sehingga terjadi kemacetan panjang di jalan jendral sudirman.

Reaksi inilah yang menyebabkan massa dari Asykar Theking melakukan unjuk rasa pada siang ini (23/11/2015). Massa Asykar Theking terlibat saling lempar batu dan kayu dengan massa mahasiswa HMI di gelanggang remaja. Serta massa Asykar Theking sempat merusak baliho yang terpasang di depan gelanggang remaja. Aksi tersebut mendapat respon dari ratusan mahasiswa HMI yang menginap di dalam gedung gelanggang remaja ini. Saling lempar pun terjadi, bentrokan ini berlangsung sekitar 10 menit. Polisi yang berjaga-jaga sejak hari sabtu itupun dibuat kewalahan. Massa dari mahasiswa HMI terus meringsek keluar. Massa Asykar Theking memilih mundur karena kalah jumlah.

Hingga berita ini di terbitkan, situasi di gelanggang remaja masih mencekam. Pihak polisi berhasil menghalau massa dari Asykar Theking, sedangkan massa dari mahasiswa HMI juga telah di evakuasi ke dalam gedung gelanggang remaja. Saat ini polisi masih berjaga - jaga di tempat kejadian, pihak polisi juga melakukan penambahan personil shabara di lokasi kejadian. Belum di ketahui korban luka dalam bentrokan ini.

Thursday 5 November 2015

KISRUH PSSI VS KEMENPORA

KISRUH PSSI VS KEMENPORA
Kapan berakhirnya?
 By : MRY19

Delegasi FIFA dan AFC telah tiba di jakarta pada hari Minggu (1/11). Rombongan FIFA dan AFC di Jakarta disambut oleh PSSI. Dalam misinya kali ini rombongan FIFA dan AFC terdiri dari, Kohzo Tashima (FIFA), H.R.H Prince Abdullah (FIFA), Mariano V Aranete (AFC), James Johnson (AFC), Sanjeevan (AFC), dan John Windsor (AFC).

Kedatangan mereka ke Indonesia berkat undangan PSSI untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan sepakbola Indonesia. Yaitu, pemerintah (Presiden dan Menpora), Exco PSSI, APPI (Assosiasi pemain profesional Indonesia), PT. Liga Indonesia, dan SIWO. Guna mencari solusi atas permasalahan sepakbola Indonesia, termasuk untuk mempercepat pencabutan sanksi suspensi FIFA.

PSSI telah bertemu dengan Utusan FIFA dan AFC pada hari, Senin (2/11), di kantor PSSI. Hasil pertemuan itu menurut Agum Gumelar, " FIFA dan AFC menyampaikan kepada PSSI, bahwa keinginan mereka untuk segera bisa menyelesaikan masalah sepakbola Indonesia. Apalagi, Indonesia ini dalam waktu dekat di tunjuk menjadi tuan rumah ASIAN GAMES. Hasil pertemuan ini akan di laporkan delegasi FIFA dan AFC ke rapat eksekutif FIFA awal desember mendatang ". 
Ketua dewan kehormatan PSSI itu juga menyampaikan, delegasi FIFA dan AFC ingin suspensi bisa segera di cabut. Asalkan, tidak ada statuta yang dilanggar, terutama terkait intervensi pemerintah. Beliau menambahkan, sikap FIFA dan AFC tetap berpegang pada hasil "KLB" (Kongres Luar Biasa) PSSI 2015, di Surabaya.

Setelah menemui PSSI, rombongan delegasi FIFA dan AFC langsung bertolak ke istana negara untuk menemui Presiden Joko Widodo dan juga dihadiri menpora Imam Nahrawi. Dan ternyata pihak dari istana melarang pihak dari PSSI masuk. FIFA dan AFC menunjuk Agum Gumelar untuk mendampingi, dan ternyata dewan kehormatan PSSI itu juga ditolak oleh pihak istana. Dengan legowonya pihak PSSI mempersilahkan FIFA dan AFC masuk ke istana tanpa di dampingi pihak PSSI.

Pada akhirnya lawatan delegasi FIFA dan AFC di Indonesia menghasilkan sebuah rekomendasi dalam penyelesaian masalah sepakbola Indonesia. FIFA dan AFC akan membentuk Komite AD-HOC, yang bertugas untuk menangani masalah yang terjadi di sepakbola Indonesia. Komite AD-HOC ini beroperasi dibawah kerangka peraturan FIFA yang mengakui PSSI sebagai badan sepakbola Indonesia. Komite AD-HOC ini di bentuk akan melibatkan pihak independen yang di tunjuk FIFA, PSSI, pemain, wasit, media, pelatih, PT. Liga Indonesia, dan Pemerintah.

Semoga komflik sepakbola Indonesia ini segera berakhir, dan mempora Imam Nahrawi segera mencabut SK PEMBEKUAN PSSI. Sehingga sepakbola indonesia kembali lagi bergelora dan FIFA secepatnya mencabut sanksi suspensi terhadap sepakbola Indonesia.





 

Monday 5 October 2015

MELAWAN ASAP
By : MRY19

Hari ini di kalimantan, palembang, jambi, dan riau dalam kondisi udara terparah dalam sejarah kabut asap di indonesia.  ISPU jambi pada hari ini sampai di angka 601, berarti dua kali lipat dari ambang batas bahaya yang ada di angka 300 san.

Mereka yang berada di daerah kalimantan, palembang, jambi dan riau sudah tidak tahu lagi bagaimana cara bisa bertahan. Mereka sudah tidak tahu lagi bagaimana cara bayi - bayi dan anak - anak bisa bernafas. Sementara kasus ISPA terus bertambah. Jika tidak ada satu tindakan yang diambil makan bukan tidak mungkin berita selanjutnya yang kita dengar dari kalimantan, palembang, jambi dab riau adalah bayi - bayi yang tidak bernyawa dan anak - anak dalam kondisi kritis.

Sangat di sayangkan hingga saat ini informasi terbaru ini belum jadi berita utama media nasional. Alhasil orang - orang di luar sumatera dan kalimantan (Masyarakat Indonesia) menganggap tidak terjadi apa - apa. Apa perlu asap ini sampai ke jakarta dulu, agar pemerintah pusat tahu dan merasakan dampak asap yang kami rasakan??

Masyarakat di kalimantan, palembang, jambi dan riau tidak bisa lagi mengumpulkan sumbangan, tidak bisa lagi membagi - bagi kan masker di jalanan, tidak bisa membagikan pakaian layak pakai,  mie instan seperti saat kita berteriak : SAVE GAZA, SAVE ACEH, SAVE JOGJA, dll.

Bencana asap beda dengan bencana lain yang korban bisa diungsikan, bisa dilihat lukanya, traumanya, kesedihannya, kematiannya. Tidak, tidak seperti itu, di penderitaan karena asap semuanya terjadi pelan - pelan. Tidak ada rumah rusak, jembatan ambruk, sekolah runtuh, mesjid yang roboh. Sehingga kita tidak bisa menyumbang genteng atau paku, arsitek dan ahli bangunan tidak bisa bantu, ahli sanitasi untuk air bersih atau WC tak berguna.

Satu - satunya cara yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan BERTERIAK TERUS MENERUS DI MEDIA SOSIAL, SEBARKAN, SEBARKAN, SEBARKAN!!.

Usaha ini kita lakukan bukan untuk menjatuhkan siapapun, bukan untuk menjelekkan siapapun. Kita mengadu dan meminta kepada pemerintah / negara Republik Indonesia yang terhormat yang bisa memerintahkan siapapun yang punya kemampuan di indonesia ini untuk bertindak, berbuat dan bekerja dengan cepat. Dan negara / pemerintah juga yang punya kuasa untuk mengeluarkan berapapun anggaran yang mencukupi untuk menyelesaikan masalah ini.

Mohon maaf bagi yang tidak suka dengan tulisan ini. Jika anda peduli silahkan share dan sebarkan hingga sampai ke istana Merdeka.

#MelawanAsap
#SaveSumateraKalimantan 

Share & Sebarkan.....